Julia dihadapan dosen penguji.
LHOKSEUMAWE, AjarDetik.com -- Amat tertarik dengan puisi-puisi karya penyair Indonesia Sulaiman Juned, yang terhimpun dalam bukuAntologi Puisi Rajah, Julia Mahasiswa Jurusan Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe,, Aceh, menjadikan kajian skripsi berjudul "Analisi Bahasa Figuratif dalam Kumpulan Puisi Rajah Karya Sulaiman Juned.
Dalam sidang Munaqasyah (Komprehensif) pada Kamis 23 Januari 2025 lalu, Julia dinyatakan lulus setelah dipresentasikan dan diuji oleh Novi Diana, M.Pd., Sahri Nova Yoga, M.Pd., Dr. Jumat Barus, S.S., M.S., dan Istiqamah, M.Pd. "Alhamdulillah, Julia dinyatakan lulus," ujar Julis yang menyelesaikan studinya selama 4,5 tahun. .
Julia dinyatakan lulus ujian komprehensif.
Novi Diana mengatakan, Julia mahasiswa yang tangguh, ia sangat aktif dalam perkuliahan maupun kegiatan kemahasiawaan. Antologi Puisi Rajah Karya Sulaiman Juned tidak seluruhnya ditulis dengan diksi bahasa Indonesia, ada pula diksi-diksi dalam bahasa Aceh. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Julia yang berasal dari Medan Sumatera Utara untuk dapat memahami diksi-diksi Aceh. "Dalam kajian terhadap puisi puisi karya Sulaiman Juned, Julia menemukan 40 data yang terdiri dari majas personifikasi, metafora, dan hiferbola dalam kumpulan puisi "Rajah"," jelasnya/
Julia menyontohkan, gaya bahasa personifikasi pada diksi matahari yang dianologikan sebagai entitas yang dapat melakukan sesuatu tindakan dengan tulus. Matahari adalah kata benda mati yang tidak dapat melakukan tindakan. Sementara itu, kata tulus adalah perbuatan yang dapat dilakukan oleh manusia.
"Pendekatan yang dilakukan yakni pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode baca catat. Jadi, bahasa figuratif ditemukan 40 data dalam buku puisi "Rajah" yang mengandung makna mendalam juga memiliki kata yang unik. Penggunaan bahasa daerah seperti bahasa Aceh membuat saya tertarik untuk memilih buku puisi "Rajah" sebagai objek penelitian," jelas Julia.
Menurut dosen penguji Novi Diana, di Jurusan Tadris Bahasa Indonesia ia ingin mengembangkan dan memberdayakan penyair-penyair dari Aceh sebagai wujud perhatian kita terhadap dunia sastra di Aceh. Maka dengan adanya penelitian dalam bentuk skripsi ini dapat melestarikan dan membudayakan kembali dunia sastra di Aceh. Ada yang mencipta, ada yang mengapresiasi sebagai wujud kepedulian lembaga akademik terhadao karya-karya penyair Aceh termasuk yang berada di luar Aceh.
Julia juga menyatakan, kumpulan puisi "Rajah" karya Sulaiman Juned merupakan karya yang sangat unik dan sulit untuk dipelajari karena memiliki makna yang sangat dalam. Bahasanya juga puitik ditambah dalam puisi-puisinya terdapat diksi-diksi Aceh yang membutuhkan kerja keras bagi saya untuk memahaminya.
Dihubungi secara terpisah di Padangpanjang, Penyair Sulaiman Juned yang juga dosen di ISI Padangpanjang menyatakan bangga dan menyampaikan terimakasih. "Saya sangat berterima kasih kepada Julia yang telah berkenan memilih buku puisi "Rajah" untuk diteliti. Tentu terima kasih pula kepada Novi Diana, M.Pd yang memiliki niat baik mengintruksikan mahasiswanya meneliti karya-karya penyair Aceh," ujarnya.
Ia menambahkan, kepada Julia pihaknya memberikan kemerdekaan penuh untuk menelisik puisi-puisi dalam buku Antologi Puisi Rajak tersebut. "Sila analisis puisi-puisi saya. Bagi saya karya sayalah yang berbicara bukan penyairnya." ujar Sastrawan Indonesia asal Aceh, yang juga dikenal sebagai sutradara teater dan pakar teater itu, karena disertasinya di bidang teater (*/SOERYA)
Penyair Dr. Sulaiman Juned, M.Sn, (kiri), penyair Indonesia asal Aceh yang dosen teater di ISI Padangpanjang.