Wali Kota Padang Andree Algamar dan Ketua FPK Suardi: Kota Padang Sangat Toleran

Pj Wali Kota Padang Andree Algamar beserta unsur Forkompida dan FPK Kota Padang tengah memantau Misa malam Natal di sejumlah gereja dan Pos Pengamanan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. (Foto Yurnaldi/AjarDetik.com)

 

PADANG, AjarDetik.com – Pj Walikota Padang Andree Algamar bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Padang dan Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Padang Suardi Datuk Garang beserta pengurus FPK, Selasa (24/12/2024) malam melakukan kunjungan ke Gereja GPIB Efrata Padang dan pemantauan sejumlah Pos Pengamanan Natal 2024 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) di Kota Padang, Sumatera Barat.

Di tengah pemantauan itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Ketua DPRD Sumatera barat Muhidi, dan Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono beserta unsur Forkompida Sumatera Barat, juga meantau gereja yang berada di kawasan Kampung Jao, di Jalan Bundo Kanduang, dan di Jalan Karya, Kota Padang. Juga mencek kesiapan  Pos Pengamanan Nataru di Simpang Karya, Pos Pengamanan di di depan Kryad Bumi Minang dan Pos Terpadu Pantai Padang. 

 

Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama melaksanakan Misa, perayaan Natal dan  libur akhir tahun. Pengecekan Gereja di Padang sebagai bentuk dukungan untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif, sehingga Misa Natal berlangsung aman.

Pj Wako Padang Andree Algamar menegaskan komitmen Pemerintah Kota (Pemko) Padang untuk memberikan yang terbaik dalam menjaga keamanan dan kenyamanan selama libur Nataru. “Pemerintah Kota Padang menghimbau masyarakat Kota Padang, termasuk para wisatawan untuk menhaga kondusivitas selama momentum libur akhir tahun,” katanya.

Untuk itu, Andree Algamar telah meminta OPD terkait untuk memerhatikan semua hal demi terciptanya rasa aman dan nyaman selama libur Nataru. Baik kebersihan kota terutama di objek-objek wisata, kesiapan hotel-hotel, hingga kesiapan personel dalam menyikapi segala potensi bencana,” ujarnya.

Untuk kelancaran arus lalu lintas, Pj Wako menambahkan, Pemko Padang juga telah melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan menuju berbagai objek wisata. Upaya antisipasi juga dilakukan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pungutan liar (pungli). Tim Saber pungli juga akan turun ke lapangan.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi menjelaskan, monitoring ini bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keamanan perayaan Natal bagi umat Kristiani, serta mengecek kesiapan personel pengamanan Nataru. Ia mengingatkan masyarakat Sumbar untuk menyikapi momen libur Nataru dengan bijak, terutama mengingat kondisi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini.

 

 Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, saat mengunjungi Misa malam Natal. (Foto Yurnaldi/AjarDetik.com).

“Kita meminta warga Sumbar dapat menyikapi momen libur Nataru dengan baik mengingat kondisi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini. Bagi yang hendak memanfaatkan libur Nataru diharapkan memerhatikan cuaca dan keselamatan berkendara,” pesan Gubernur Mahyeldi.

Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menyatakan kepuasannya atas kesiapan personel Polri yang bekerja sama dengan personel TNI dan instansi terkait yang bertugas di Pos Pam Operasi Lilin Singgalang Polresta Padang. Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh petugas yang berjaga.

 

 Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Muhidi dan Ketua FPK Kota Padang Suardi Datuk Garang. (Foto Yurnaldi/AjarDetik.com)

“Terima kasih kepada bapak ibu semua yang bertugas di Pos Pam, Pos Yan dan Pos Terpadu. Mari berikan pelayanan terbaik demi terciptanya keamanan dan kenyamanan selama libur Nataru,” imbau Irjen Pol Suharyono.

Kapolda Sumbar itu juga menjelaskan, bahwa secara umum berdasarkan laporan yang kami terima hingga malam ini, semua pelaksanaan Misa Natal berlangsung dengan aman dan tanpa gangguan di Sumbar.

Kapolda menjelaskan pengamanan pelaksanaan Misa Natal di Padang mencakup 6 Gereja yang ada di Padang, meskipun yang dikunjungi hanya beberapa gereja. Sedangkan Sementara untuk seluruh wilayah Sumbar yang terdiri dari 19 kabupaten atau kota jumlah Gereja yang ada lebih dari 75 Gereja.

Keterangan tidak tersedia.

Dari kiri-kanan: Pj Wali Kota Padang Andree Algamar, Ketua DPRD Sumbar Muhidi, Kapolda Sumbar Irjem Pol Suharyono, dan Gubernur Sumbar Mahyeldi. (Foto Yurnaldi/AjarDetik.com)

Oleh karena hal tersebut, Suharyono yang mewakili unsur Forkompimda mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah turut menjaga situasi tetap aman dan kondusif. "Ini tidak terlepas dari peran seluruh elemen masyarakat, kami mengimbau agar situasi yang aman, tertib dan kondusif ini bisa terus bertahan," jelasnya.

Padang Kota Toleran

Menjawab AjarDetik.com seusai melakukan pemantauan, Pj Wali Kota Padang Andree Algamar didampingi Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Kota Padang Suardi Datuk Garang menegaskan, bahwa Kota Padang pernah dicap oleh lembaga survei sebagai Kota Intoleran di Indonesia beberapa tahun lalu, itu perlu kita pertanyakan dan kesimpulan itu masih kita sangsikan.

  Pj Walikota Padang Andree Algamar dan Pengurus FPK Kota Padang. (Foto Yurnaldi/AjarDetik.com)

“Di Kota Padang banyak rumah ibadah pemeluk agama selain Islam seperti gereja, vihara dan klenteng. Bahkan ada yang berhadap-hadapan rumah ibadahnya, walau beda agama. Ada gereja depan masjid dan ada vihara depan masjid. Selama ini tak pernah ada konflik,” kata Andree.

Bahkan, ketika ada warga yang merayakan Natal, masyarakat Padang beragama selain Islam pun turut menjaga keamanan, seperti yang kita temui di pos-pos pengamanan. Juga ada unsur Polri/TNI. “Semoga saja fakta yang berkembang selama ini membantah survei beberapa tahun lalu yang masih kita pertanyakan kesimpulannya. Di Kota Padang tak pernah ada konflik antaretnis dan antaragama,” kata Andree Algamar menegaskan.

Sementara itu, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan  Kota Padang Suardi Datuk Garang mengatakan, bahwa keberadaan FPK Kota Padang yang sudah ada sejak setahun terakhir, diharapkan bisa membangun keharmonisan hubungan antaretnis dan antaragama warga Kota Padang.

  Kumpul sebelum melakukan monitoring ke sejumlah gereja dan Pos Pengamanan Nataru di Palanta Rumah Dinas Wali Kota Padang. (Foto Yurnaldi/AjarDetik.com)

“FPK Kota Padang sudah melakukan berbagai pertemuan/komunikasi, edukasi, dan sosialisasi hingga dibetuknya FPK di tingkat kecamatan. Dan tokoh-tokoh antaretnis dan agama di Kota Padang mengakui tak ada konflik, tak ada intoleran. Kehidupan warga kota Padang yang berpendduduk sekira 900 ribu jiwa ini, berjalan baik, harmonisas, saling tolong menolong dan bergotong royong. Perayaan hari-hari besar keagamaan masing-masing agama berjalan lancar. Semoga tak akan pernah lagi ada pernyataan bahwa Padang Kota Intoleran. Tapi, Padang adalah kota yang sangat toleran,” jelas Suardi, yang didampingi Sekretaris Syofyan dan dan Bendahara FPK Rozalina. (YURNALDI)

 

Pengurus Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Padang ketika monitoring bersama Pj Walikota Padang Andree Algamar dan unsur Forkompida Kota Padang dan Forkompida Provinsi Sumatera Barat. (Foto Yurnaldi/AjarDetik.com)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال