Pelukis Herisman Tojes dan John Hardi tengah dememonstrasi melukis. (Foto Rizal Tanjung)
Oleh: RIZAL TANJUNG
Hasil demonstrasi dua orang pelukis dalam acara forum perjuangan seniman pada akhir tahun 2024, menghasilkan karya lukis Abstrak Ekspresionisme vs Ekspresionisme Abstrak. Meskipun istilah "Abstrak Ekspresionisme" dan "Ekspresionisme Abstrak" sering digunakan secara bergantian, keduanya memiliki perbedaan mendasar.
Abstrak Ekspresionisme adalah aliran berfokus pada ekspresi emosi dan perasaan melalui bentuk dan warna abstrak, tanpa keterikatan pada realitas atau representasi objek tertentu. Ciri-ciri utama abstrak ekspresionisme adalah ekspresi pribadi, yakni mengutamakan pengungkapan emosi seniman secara bebas. Pada elemen visual: warna, garis, dan tekstur digunakan untuk menciptakan suasana hati atau makna emosional.
Jika kita cermati asal-usul: aliran seni lukis ini berakar dari gerakan ekspresionisme awal abad ke-20, dengan tokoh seperti Wassily Kandinsky sebagai pelopornya. Ekspresionisme abstrak berbeda dari abstrak ekspresionisme, aliran ini muncul setelah Perang Dunia II di Amerika Serikat, dengan karakteristik utama sebagai berikut:
Teknik Spontan: Teknik seperti drip painting atau action painting menjadi ciri khasnya. Energi Gestural: lebih menonjolkan proses kreatif dibandingkan hasil akhirnya. Tokoh utama dari aliran ini adalah Jackson Pollock, Mark Rothko, dan Willem de Kooning adalah beberapa seniman terkenal dari aliran ini.
Pengaruh Regional: Berkembang di New York pada 1940-an, aliran ini merefleksikan kebangkitan seni modern di Amerika Serikat. Perbandingan Utama Abstrak Ekspresionisme: Fokus pada emosi yang diterjemahkan ke dalam bentuk abstrak. Ekspresionisme Abstrak: Menonjolkan proses penciptaan dengan energi fisik yang dinamis.
Karya Herisman Tojes
Karya Tojes dapat dikategorikan dalam aliran Abstrak Ekspresionisme. Ciri-cirinya meliputi: kebebaekssan ekspresi: tanpa batasan pola, karya ini menonjolkan spontanitas emosi. Dominasi Warna: Perpaduan warna cerah seperti hijau, merah, kuning, dan biru menciptakan harmoni dinamis.
Teknik sapuan kuas: Goresan yang spontan namun terstruktur mencerminkan keahlian teknis seniman.
Lukisan ini mengundang interpretasi personal, memungkinkan penikmat seni menafsirkan makna emosionalnya secara bebas. Kombinasi warna hijau sebagai simbol kesegaran dan merah untuk elemen dramatis menciptakan kesan mendalam. Struktur abstraknya mengalir seperti energi, mencerminkan kekuatan alam dan dinamika emosi manusia.
Karya John Hardi
Sementara itu, karya John Hardi cenderung berafiliasi dengan ekspresionisme abstrak. Karakteristik utama karyanya adalah dominasi warna gelap. Penggunaan hitam dan biru menciptakan suasana misterius dan mendalam. Dengan teknik gestural, sapuannya yang liar mencerminkan intensitas emosi dan energi spontan.
Interpretasi subyektif dari karya John Hardi, yakni tanpa bentuk figuratif yang jelas, penonton diajak untuk menemukan makna personal di balik kekacauan visual.
Elemen biru dalam komposisi John Hardi menambah kedalaman ruang dan dimensi, sementara tekstur kasar memperkuat kesan emosional. Teknik ini menunjukkan pendekatan khas ekspresionisme abstrak, yang menekankan kebebasan dan spontanitas artistik.
Dalam hal ini dapat disimpulkan, bahwa Herisman Tojes dan John Hardi merepresentasikan dua pendekatan unik dalam seni abstrak.
Herisman Tojes menonjolkan emosi melalui bentuk bebas dan warna cerah, dengan gaya yang lebih dekat pada abstrak ekspresionisme. Karya John Hardi memancarkan energi intens dan misteri, lebih khas ekspresionisme abstrak.
Kedua seniman ini berhasil menghidupkan aliran masing-masing, memperkaya dunia seni abstrak dengan perspektif personal yang unik.