28 Pendonor Darah Sukarela Sumbar Peroleh Satyalencana Kebaktian Sosial

*Pemko Padang akan Fasilitasi Umrah Pendonor 130 kali

 Buka FotoPj Wali Kota Padang Andree Algamar lepas 28 Penerima Satyalencana Kebaktian Sosial dari Sumatera Barat. 

PADANG, AjarDetik.com – Pendonor darah itu adalah pahlawan. Pahlawan kemanusiaan. Ketulusikhlasan para pendonor menyumbangkan darah secara sukarela untuk membantu dan menyelamatkan pasien yang membutuhkan darah, harus diapresiasi. Para pendonor darah sukarela yang sudah lebih 100 kali menyumbangkan darahnya, tanggal 5 Agustus 2024 akan menerima penghargaan Satyalencana Kebaktian Sosial, yang akan diserahkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Hotel Sahid, Jakarta.

Dari 100 sampai 200 kantung darah dibutuhkan setiap hari, hanya sekira75-100 kantung darah yang bisa didapatkan dari pendonor darah sukarela. Dalam kondisi tertentu, Pemerintah Kota Padang mengerahkan aparatur sipil negara (ASN) untuk menyumbangkan darah. Sehari bisa didapat sekira 350 kantung darah. Para pendonor sukarela silakan ajak kawan-kawan yang lain untuk menyumbangkan darah. Donor darah harus dijadikan gaya hidup.

 Buka FotoPj Pj Wali Kota Padang Andree Algamar (Foto Yurnaldi/AjarDetik.com)

Demikian dikatakan Penjabat Wali Kota Padang Andree Algamar, ketika melepas secara resmi keberangkatan 28 pendonor darah sukarela dari Sumatera Barat; 24 orang pendonor Kota Padang, satu pendonor dari Kota Bukittinggi, dan tiga pendonor dari Kota Solok, Jumat (2/8/2024) di ruang Abu Bakar Jaar Kantor Balaikota Padang, Aia Pacah. “Penganugerahan Satyalencana ini sangat penting, sebab pendonor telah melakukan tugas yang mulia bagi kehidupan,” ujarnya.

Di antara 28 pendonor darah dari Sumatera Barat yang menerima Satyalencana Kebaktian Sosial itu, terdapat Pemimpin Redaksi www.ajardetik.com , Yurnaldi. Sampai akhir Juli 2024, Yurnaldi yang mantan wartawan/editorial Kompas dan mantan Konsultan Konten  Media Haluan Media Group ini sudah donor sebanyak 151 kali.

Buka FotoYurnaldi, Pemimpin Redaksi AjarDetik.com, sudah donor 151 kali

Andree Algamar menjelaskan, penerima Satyalencana Kebaktian Sosial Sekarang adalah yang terdata tahun 2019 dan 2020 lalu. Hanya karena kasus Covid-19, keberangkatan mereka ke Jakarta menerima Satyalencana Kebaktian Sosial ditunda. Sampai sekarang, tentu yang diberangkatkan tahun 2024 ini sudah lebih 100 kali donor darah.

Penjabat Wali Kota Padang itu juga menjawab tentang fasilitas umroh bagi pendonor sukarela. Jika sebelumnya batas minimal donor sebanyak 125 kali, maka yang berangkat tahun 2025 harus donor darah minimal 130 kali.”Dari Rp1 miliar dana hibah, termasuk di dalamnya dana untuk fasilitas umrah bagi pendonor darah sukarela yang sudah 130 kali mendonorkan darahnya,” jelas Andree..

Menurut Andree, kita harus selalu bersinergi dalam misi kemanusiaan ini. Saya berharap Palang Merah Indonesia (PMI) mengedepankan prinsip kesamaan. Tidak memandang siapa pun yang ditolong

 Buka FotoPenerima Satyalencana Kebaktian Sosial dari Sumatera Barat, 5 Agustus 2024 (foto dok Yurnaldi/AjarDetik.com)

Ketua PMI Kota Padang Zulhardi Z Latif mengatakan, bahwa dari Rp1 miliar dana hibah untuk PMI Kota Padang, dari awal memang sudah dianggarkan dana untuk fasilitas umroh bagi pendonor darah sukarela, dengan persyaratan sudah lebih donor darah 130 kali. “Semua pendonor adalah pahlawan, sebab pendonor telah mengedepankan prinsip kemanusiaan. Bersama PMI, mari kita selalu bersinergi dalam misi kemanusiaan ini. Saya berharap PMI terus mengedepankan prinsip kesamaan tidak memandang siapa pun yang ditolong," kata Zulhardi Z Latif.

Sebelumnya, Dokter UGD PMI Kota Padang, dr. Widia Warman mengungkapkan pendonor yang mendapat Anugerah Satyalencana ini sudah mendonor lebih dari 100 kali. Ini merupakan bukti nyata bakti sosial untuk menyelamatkan umat manusia.

"Anugerah SatyaLencana harusnya diselenggarakan setiap tahun. Semenjak covid-19 sudah 5 tahun tidak dilaksanakan. Sekarang yang menerima Satyalencana itu rentang waktu 2 tahun, yaitu 2019-2020. Di Sumbar sendiri ada 28 DDS yang meraih Satyalencana, 24 orang dari Kota Padang, tiga orang dari Solok, dan satu orang dari Bukittinggi," tukasnya. (NAL)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال