Bedah Buku Menggugat Ibu, Sajikan Banyak Momen Reflektif dan Pembelajaran

 Buka Foto

Ketua DPD SatuPena Sumatera Barat Sastry Bakri serahkan piagam penghargaan kepada Bunda Literasi Sumatera Barat, Ny. Harneli Mahyaledi

 

PADANG, AjarDetik.com -- Menyelami hubungan ibu dan anak melalui perspektif yang mungkin jarang dibicarakan, yaitu kritik, kekecewaan, dan harapan yang tidak tercapai atau tidak tersampaikan. Selain itu, memberikan kita wawasan tentang bagaimana pandangan terhadap ibu yang berkembang seiring bertambahnya usia.

 

Demikian terungkap pada bedah buku Menggugat Ibu Kumpulan Surat untuk Ibu, Sabtu (27/7/2024), di aula Dinas Arsip dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat, Jalan Diponegoro Kota Padang. Bedah buku yang diselenggarakan DPD SatuPena Sumbar kerja sama Dinas Arsip dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat, menghadirkan dua pembicara, Bunda Literasi Sumbar Harneli Mahyeldi dan Dosen Universitas Terbuka Padang Nurhasni, SS,MA dengan moderator Yurnaldi, penulis dan wartawan utama.

 

Bedah buku dibuka Sekretaris Dinas Arsip dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat Rahimi Siddik, SIP, M.Si. Turut memberikan sambutan Ketua DPD SatuPena Sumbar Sastri Bakry dan Ketua Panitia Eka Teresia, S.Pd, MM.

 Buka Foto

Harneli Mahyeldi, Yurnaldi, Nurhasni, dan Armaidi Tanjung.

 

Harneli Mahyeldi mengatakan, surat-surat yang dimuat dalam buku Menggugat Ibu Kumpulan Surat untuk Ibu ini, ditulis oleh siswa dan guru dengan hati dan perasaan yang menyentuh. Sehingga membacanya juga menyentuh hati. Banyak kisah yang bisa diambil pelajaran dalam buku tersebut.

 

Menurut Harneli Dikatakan, hadirnya buku ini sekaligus meningkatkan kemampuan menulis kalangan siswa dan guru di SMA, SMK dan Madrasah Aliyah. Kemampuan menulis tentunya harus dibarengi dengan kemampuan banyak membaca. “Hadirnya buku patut diapresiasi,” kata Harneli.

 

Pembicara Nurhasni mengungkapkan, menjadi kekuatan utama buku ini adalah setiap penulis menghadirkan sudut pandang yang berbeda tentang hubungan mereka dengan ibu. “Kasih sayang, kekecewaan, ada yang menyampaikan rasa sakit yang mendalam, dan ada pula yang merenungkan harapan-harapan yang tidak terpenuhi. Keberagaman ini menciptakan mozaik emosional yang kompleks dan mendalam,, sehingga ada yang mencoba bunuh diri” katanya. 

 

Buka Foto

 

Menurut Nurhasni, tema “menggugat ibu” ini memungkinkan para penulis untuk mengekspresikan perasaan yang seringkali terpendam. Buku ini tidak hanya berisi luapan kasih sayang dan kritik, namun juga menghadirkan refleksi mendalam tentang peran seorang ibu dan ekspektasi yang sering kali terkadang terlihat tidak realiastis.

Buka Foto

Peraih Penghargaan Penyair Prolifik SatuPena Sumbar Tahun 2023 Saunir Saun dan Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat,Rahimi Siddik. 

 

Kejujuran dalam menyampaikan perasaan juga menjadi daya tarik yang menonjol dalam buku ini, memberikan ruang bagi pembacanya untuk merenungkan hubungan mereka sendiri dengan ibunya. “Buku ini disusun dengan baik, setiap surat diberikan ruang untuk bersinar tanpa terasa tergesa-gesa. Tata letak yang rapi dan penggunaan font yang nyaman dibaca, memperkuat pengalaman membaca. Desain sampul yang menarik, juga menambah daya Tarik buku ini, memberikan kesan pertama yang kuat,” jelas Nurhasni.

Buka Foto

Peserta bedah buku

 

Sebagai sebuah koleksi, katanya lagi, tema “Menggugat Ibu” berhasil diangkat dengan baik. Meskipun berisi kekecewaan, kritik, dan juga luapan kasih sayang, buku ini juga menyajikan banyak momen reflektif dan pembelajaran. Hubungan ibu-anak yang kompleks ditampilkan dengan cara yang jujur tanpa filter. Memberikan pembaca wawasan baru tentang dinamika ini.

 

“Menggugat ibu merupakan kumpulan surat yang berani dan provokatif. Menawarkan pandangan yang jujur dan mendalam tentang hubungan ibu dan anak. Buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan kebersamaan, harapan, dan kekecewaan mereka sendiri, serta memahami bahwa hubungan dengan ibu adalah sesuatu yang kompleks dan penuh nuansa. Dengan keberagaman penulis dan gaya penulisan, buku ini menjadi bacaan yang mengesankan dan menggugah perasaan,” kata Nurhasni, magisten lulusan IOWA University, Amerika Serikat ini.. 

 

Buka Foto

Peserta bedah buku juga peroleh bendera kebangsaan.Indonesia, Merah Putih.

Buku Menggugat Ibu ini adalah hasil Lomba Menulis Surat Untukmu Ibu yang diikuti ribuan anak SMA dan Guru dalam rangka hari Ibu tahun lalu, dengan juri Yurnaldi, Sastry Bakri, dan Armaidi Tanjung. Editor buku ini adalah Sekretaris DPD SatuPena Sumbar Armaidi Tanjung, diterbitkan Pustaka Artaz, xiv + 266 halaman. (SASTRI BAKRY)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال