Anggota Aquamarine bersama Kepada KKPN Wilker Twp Kepulauan Anambas dan Walker Twp Pieh dan Laut Sekitarnya.
PADANG, AjarDetik.com -- Sumatera Barat berada di tengah-tengah pulau Sumatera, menghadap Samudera Hindia. Kota Padang termasuk, kota no 2 terpadat penduduknya dalam hitungan kilo meter.
Jumlah penduduk yang terus meningkat, memberikan dampak dan tekanan dari kegiatan dan aktivitas penduduk daratan terhadap kawasan pesisir dan laut.
Salah satu prioritas dari 5 kegiatan KKP RI adalah pengurangan sampah laut melalui gerakan Bulan Cinta Laut (BCL).
Rabu (06/09/2023) pagi, lk 350 orang peserta hadir di Pantai Purus ikut bersama membersihkan sampah laut yang terdapat di pesisir pantai, yang dikomandai Pak Gubernur Sumatera Barat, tanda dimulai gerakan perubahan untuk menjadi kawasan pesisir dan laut bersih dari sampah, terutama sampah plastik.
Sebanyak 12 orang anggota dan satu Pembina Anggota Aquamarine, Hima PSP FPIK, Universitas Bung Hatta ikut berpartisipasi dalam kegiatan BCL tersebut. Membantu mengambil dan memilah sampah laut sesuai kategori yang sudah ditetapkan. Sebagai sebuah gerakan inspirasi untuk generasi milenial berbuat dan bersikap. Hidup bersih dan sehat, sumberdaya kelautan terjaga dan terpelihara.
Sambutan Gubernur bahwa Sumatera Barat memiliki garis pantai sepanjang ; 2.299,08 km, dengan luas laut teritorial ; 3.409.837,37 ha, dengan berbagai sumber keanekaragaman hayati laut. Kondisi ini merupakan berkah tersendiri.
Akan tetapi dibalik berkah juga ada tantangan kita di Sumater Barat, dimana timbulan sampah kita lk ; 894.358,57 ton (PS.KLHK).
Dalam 1 hari saja khususnya Kota Padang, menghasilkan sampah ; 450-500 ton/hari. Dimana sebagian sampah tersebut akhirnya bermuara ke laut.
BCL adalah gerakan mengubah minset masyarakat. Agar masyarakat terbiasa hidup bersih dan sampahnya dikelola dengan baik. Sampah tidak dibuang ke laut, kata Direktur. P4K, KKP Muhammad Yusuf, yang sengaja datang dalam mendukung salah satu Program Prioritas KKP RI.
Bersama Mas Hadi Prayitno (Ekologi Bentang Laut - SIG) dan HG Daylay Hery Kojek, Koordinator Restorasi P4K KKP RI.
DKP Sumbar sudah meluncurkan Program Nabuang Sarok, bermitra dg PT.Semen Padang. Dukungan agar program ini berjalan lancar dalam Pengelolaan Sampah. Dan agar timbulan sampah tidak di buang ke Laut, dimitrakan melalui Tabungan Mas Pengadaian-Bank Sampah Indah Pancadaya, begitu sambutan Kadis DKP Sumbar, Dr. Reti Wafta, M.Tp.
Program BCL ini dilakukan secara serentak di 18 kota/kabupaten Indonesia. Kami dari komunitas Selam Ilmiah_Aquamarine, HIMA PSP, FPIK UBH yang ikut bergabung dalam kegiatan BCL bersama masyarakat nelayan dan peserta semuanya.
Hadir semua unit/instansi di bawah KKP RI, DKP Sumbar, DKP Padang, Penyuluh Perikanan, PPS Bungus, BPSPL Padang, KKPN Wiker TWP Pieh, Padang dan Wilker TWP Anambas Pakenbaru, PSDKP Bungus, KUB Nelayan, DLH Padang, serta kelompok dan komunitas pesisir lainya. Tidak lupa juga partisipasi warga sekitar Kelurahan Purus, Kota Padang.
Tujuan mulia kegiatan BCL adalah untuk menggugah rasa memiliki laut yang bersih dan sehat. Ekosistem Laut Lestari, Ekonomi Meningkat, khusus masyarakat sepanjang pesisir dan pulau kecil Sumatera Barat menjadi lokus utama kegitan BCL Sumatera Barat.
(Laporan Harfiandri Damanhuri, Ph.D, Dosen S1 dan S2, Pembina Eksternal Aquamarine, HIMA PSP, BEM FPIK Univeritas Bung Hatta, Padang, Sumbar)